Bismillah
Tujuan penciptaan manusia berikutnya adalah untuk menjadi khalifah, yaitu pemimpin atau penguasa bumi. Lebih tepatnya adalah diberi kuasa untuk menjaga, mengatur dan mengelola bumi beserta segala isinya.
Tujuan penciptaan manusia berikutnya adalah untuk menjadi khalifah, yaitu pemimpin atau penguasa bumi. Lebih tepatnya adalah diberi kuasa untuk menjaga, mengatur dan mengelola bumi beserta segala isinya.
Sebagai wakil atau pemimpin di bumi, manusia mempunyai tugas yang sangat berat sehingga setiap manusia harus memiliki kemampuan mengelola alam semesta sesuai amanat yang diemban.
Ilustrasi Tujuan Hidup: Image by freepik
Tujuan penciptaan manusia yang pertama adalah untuk beribadah kepada Tuhan. Hal ini lebih mengarah ke hubungan antara manusia dan Tuhan (Hablum Minallah). Adapun tujuan yang kedua adalah sebagai khalifah yang mengarah ke hubungan antara manusia dengan manusia (Hablum Minannas) dan manusia dengan mahluk lainnya (Hablum Minal A'lam).
Manusia Sebagai Khalifah
Kedua
Penugasan manusia sebagai khalifah di bumi dapat dilihat pada penggalan ayat berikut:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ...(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi....(QS. Al-Baqarah:2:30).
Tafsir Kementerian Agama RI (Kemenag),menafsirkan penggalan ayat diatas sebagai berikut:
... Dan ingatlah, wahai Rasul, satu kisah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah, yakni manusia yang akan menjadi pemimpin dan penguasa, di bumi.” Khalifah itu akan terus berganti dari satu generasi ke generasi sampai hari Kiamat nanti dalam rangka melestarikan bumi ini dan melaksanakan titah Allah yang berupa amanah atau tugas-tugas keagamaan.... (Tafsir Ringkas Kemenag, Jilid 1, Cet.2, Th2016, Hal. 17)
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِMasing-masing kalian adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya. Penguasa adalah pemimpin bagi manusia, dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin terhadap harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta yang diurusnya. Ingatlah, masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. (HR. Bukhari)
BACA JUGA | Mengapa Allah menciptakan manusia ?
Jadi jelas sekali, secara garis besar manusia sebagai khalifah selain punya kewajiban beribadah kepada Allah SWT, sekaligus juga punya beban kepemimpinan terhadap apa yang dikuasainya. Dan semua itu akan dimintai pertanggung jawaban baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Semoga manfaat. Wallahu A'lam Bissawab hanya Allah lah yang Maha Tahu kebenarannya